Sekarang yang lagi jadi salah satu topic hangat di
media adalah maraknya penyedotan pulsa. Entah itu dilakukan oleh penyedia
layanan atau orang yang dengan sengaja menyebar sms semacam promosi untuk
menjebak pengguna jasa telekomunikasi.
Belakangan ini memang sering sekali menerima sms ga
jelas dengan judul ZONA DISKON, Promo3939 dll yang ujung-ujungnya kalau kita
tanggapi akan mengarah pada layanan sms premium yang dulu terkenal dengan
istilah “REG SPASI”. Kayak REG(spasi)BOLA kirim ke 7889. Jika kita sudah masuk
ke layanan semcam itu akan susah untuk UNREG meskipun dari penyedia layanan
sudah member cara untuk UNREG. Dan yang paling “nyebahi” (Jawa=membuat jengkel)
adalah pulsa kita akan terus terkuras setiap hari apabila kita menerima sms
dari penyedia layanan.
Program seperti itu sekarang muncul dengan modus
baru, missal dalam promosi biasanya penyedia layanan game, ringtone atau berita
artis. Sekarang modusnya dengan cara ketik *777*12# atau yang lain banyak
contohnya. Yang akhirnya sama juga dengan REG SPASI. Jika sudah masuk kita
“dipaksa” menerima sms setiap hari bahkan ada yang sehari sampai dua atau tiga
kali (Kayak minum obat saja..:D). Dan setiap kali menerima sms pulsa kita akan
terpotong Rp. 2000. Ada yang Rp 1000. Nilainya mungkin bagi sebagian orang
sangat kecil. Apalagi kalo yang kena Cuma satu orang. Bayangkang, jika satu
penyedia layanan seperti itu ada ribuan orang yang “terjebak” atau “menjebakkan
diri” nilainya akan luar biasa. Sebagaimana tulisan saya terdahulu tentang “Menghargai Hal Kecil”.
Bahkan sampai ada yang terpaksa ganti nomor handphone karena layanan sms premium itu
tidak bias dihentikan. Padahal nomor handphonenya
sudah tersebar ke banyak teman bahkan relasi bisnisnya. Tentu ini akan sangat
merepotkan karena harus menghub teman dan relasi satu per satu.
Beberapa hari yang lalu saya juga dibuat kaget
ketika akan mengirim sms ke seorang teman tenyata tidak bisa.
Jadi ceritanya, suatu pagi tanggal 6 Oktober 2011
yang lalu saya menerima sms dari seorang teman yang akan mengembalika modem
yang dia pinjam. Saya mau membalas smsnya tapi ternyata tidak bisa. Dua kali
saya coba gagal. Lalu saya cek penggunaan. Oh ya, saya memakai kartu pasca
bayar dengan limit kredit Rp. 100.000 perbulan. Apa yang terjadi saat saya cek:
“Anda berada di pasca bayar. Jumlah pemakaian saat ini adalah Rp. 99.888.
Jumlah tersebut belum termasuk abonemen, PPN & Int’l roaming”
Jreng..jreng.. Kagetlah saya melihat penggunaan
sudah mencapai nilai sebanyak itu. Padahal penggunaan biasa, sms dan telpon. Dan
niasanya kalu baru sampai tanggal segitu, penggunaan saya masih dibawah Rp.
15.000. Karena saya ada nomor telpon yang lain yang juga aktif.
Akhirnya siang setelah jam kantor saya pergi ke
kantor CS untuk menyampaikankeluhan atas kejadian yang saya alamai itu. Dijawab
sama cutomer service yang intinya akan di investigasi apa yang menyebabkan
kejadian itu dan saya diminta untuk datang lagi seminggu berikutnya. Dengan
perasaan “mangkel” saya pulang.
Sampai dirumah, handphone saya taruh saja, tidak saya
pakai. Tapi posisi dalam keadaan aktif. Masih ada saja teman yang menghub nomor
saya yang bemasalah itu. Saya sudah berniat untuk menonaktifkan nomor itu.
Sampai-sampai kalo ada yang menghub nomor itu, saya balas menggunakan nomor
saya yang lain sambil menginformasikan bahwa nomor saya yang itu kena tuyul
pulsa. Banyak yang saya kasih tahu.
Seminggu kemudian saya datang lagi ke CS. Setelah
antri hampir sejam akhirnya saya bisa mendapat giliran. Saya ceritakan kejadian
yang saya alami sambil menyerahkan form aduan yang saya buat seminggu
sebelumnya. Dan oleh CS dilakukan pengecekan lagi. Agak lama juga, hamper 20
menit saya nunggu. Sampai mengahbiskan permen yang ada di meja CS. He..he.. Dan
setelah dilakukan pengecekan dia kembali ke meja CS. Lalu dia coba menghub
nomornya sendiri menggunakan handphone saya. Bisa katanya. Lalu dia minta saya
untuk mengirim sms dan tenyata bisa. Dia juga meminta saya untuk menelepon
menggunakan “nomor bermasalah” itu. Dan ternyata bisa juga. Dan tersenyumklah
saya. “Ternyata bisa, Mas..” CS menjawab, “Iya, Pak. Masalahnya mungkin ada
kesalahan dalam system kami yang salah dalam menjawab sms saat Bapak melakukan
pengecekan penggunaan kredit pasca bayar. Seharusnya jika pemakaian melebihi
kredit limit sudah tidak bisa melakukan pemanggilan atau pengiriman sms. Jadi
kami mohon maaf Bapak, atas ketidaknyamanan ini”. Saya jawab “Iya, Mas”
Setelah itu saya pulang dan bisa menggunakan nomor
saya itu. Dan yang paling penting, saya tidak terkena penyedotan pulsa atau
tuyul pulsa. Padahal saya sudah berburuk sangka kepada provider penyedia
layanan yang saya gunakan. Maafkan saya ya.. :) kemarin mau
pindah ke lain hati tapi tidak jadi karena ini masih yang terbaik menurut saya. :)
Hikmah yang saya bisa petik dari kejadian ini adalah jangan berburuk sangka, positive thinking. Jika ada masalah dengan orang lain, atau berita yang diterima dari orang lain harusnya kita tabyyun dulu, dengarkan penjelasan dari yang bersangkutan. Karena informasi yang datang dari satu pihak jika kita "makan mentah-mentah" akan menimbulkan salah paham dan yang paling parah bisa menimbulkan perpecahan.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakam suatu musibah kepada kaum tanpa pengetahuan keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.". (QS Al Hujurat:6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar